BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Membuat
pupuk organik sebenarnya sangatlah mudah, bahkan tanpa tempat dan mesin khusus.
Secara alami limbah organik akan terurai dengan sendirinya. Namun dengan
membiarkannya begitu saja, proses pembusukan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah satu activator yang cukup murah adalah larutan MOL (Mikro Organisme
Lokal)
Larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada tanaman, dan sebagai agenda pengendali hama dan penyakit tanaman
Peran MOL dalam kompos, selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi dari bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang telah teridentifikasi antara lain adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai kebutuhan tanaman, menjaga stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman, bahkan kontrol terhadap penyakit yang dapat menyerang tanaman
Larutan MOL ini dibuat sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau tanaman di sekitar lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang, gedebong pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi, dan lain-lain.
Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :
1. Karbohidrat : air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan gandum
2. Glukosa : cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira
3. Sumber bakteri : keong mas, buah-buahan misalnya tomat, papaya, dan kotoran hewan
Larutan MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan. Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik dalam tanah, perangsang pertumbuhan pada tanaman, dan sebagai agenda pengendali hama dan penyakit tanaman
Peran MOL dalam kompos, selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi dari bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang telah teridentifikasi antara lain adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai kebutuhan tanaman, menjaga stabilitas kondisi tanah menuju kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman, bahkan kontrol terhadap penyakit yang dapat menyerang tanaman
Larutan MOL ini dibuat sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan limbah dari rumah tangga atau tanaman di sekitar lingkungan misalnya sisa-sisa tanaman seperti bonggol pisang, gedebong pisang, buah nanas, jerami padi, sisa sayuran, nasi basi, dan lain-lain.
Bahan utama dalam larutan MOL teridiri dari 3 jenis komponen, antara lain :
1. Karbohidrat : air cucian beras, nasi bekas, singkong, kentang dan gandum
2. Glukosa : cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira
3. Sumber bakteri : keong mas, buah-buahan misalnya tomat, papaya, dan kotoran hewan
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.)
adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang
membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya,
daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang
dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar berasal dari Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua. Kalangan yang tidak menyetujui
asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa orang Indian telah berlayar
menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar ke
Asia. Proposal ini banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta
klimatologi dan antropologi.
B.
Tujuan
praktikum
Untuk memperoleh kandungan
mol yang dapat kita peroleh dengan menggunakan kulit ubi jalar ini.
Serta untuk mengetahui
kinerja dari mol ini setelah dicampur dengan media lain untuk melihat
perbandingannya serta mengetahui dampak dekomposer yang terjadi.
BAB II
KEGIATAN PRAKTIKUM
A.
Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan praktikum langsung fakultas
Metode penelitian dilakukan dengan cara melakukan praktikum langsung fakultas
pertanian
universitas panca bhakti pontianak dengan cara memanfaatkan kulit ubi jalar
sebagai media kulit ubi jalar tersebut di cacah atau dihaluskan dengan
menggunakan pisau kemudian setelah itu dicampuri dengan garam,,gula dan ragi
lalu di aduk secara merata kemudian di simpan didalam wadah atau ember. Kemudian
kita simpan di tempat yang lembab sekitar kurang lebih 4 hari maka akan di
peroleh mol dari ubi jalar tersebut.
B.Tempat penelitian
Praktikum ini dilaksanakan di fakultas Universitas Panca Bhakti Pontianak.
C. Waktu Penelitian
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 24 oktober 2015, Lamanya praktikum berlangsung lebih kurang selama 1 jam matakuliah yang bersangkutan.
D. Alat dan bahan
Alat :
• Pisau
• Ember
• Saringan
• Ember
• Gayung
• Tatakan kayu
Bahan :
• kulit ubi jalar
• garam
• ragi
• gula
E.Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunkan dalam pembuatan mol.
2. Sediakan kulit ubi jalar yang sudah dihaluskan
3. Setelah selesai menghaluskan kulit ubi jalar kemudian di campur dengan ragi,gula,garam
4. Simpan dan tamping dengan wadah atau ember
5. Lalu simpan di tempat yang lembab dan dibiarkan selama 4 hari
B.Tempat penelitian
Praktikum ini dilaksanakan di fakultas Universitas Panca Bhakti Pontianak.
C. Waktu Penelitian
Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 24 oktober 2015, Lamanya praktikum berlangsung lebih kurang selama 1 jam matakuliah yang bersangkutan.
D. Alat dan bahan
Alat :
• Pisau
• Ember
• Saringan
• Ember
• Gayung
• Tatakan kayu
Bahan :
• kulit ubi jalar
• garam
• ragi
• gula
E.Langkah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunkan dalam pembuatan mol.
2. Sediakan kulit ubi jalar yang sudah dihaluskan
3. Setelah selesai menghaluskan kulit ubi jalar kemudian di campur dengan ragi,gula,garam
4. Simpan dan tamping dengan wadah atau ember
5. Lalu simpan di tempat yang lembab dan dibiarkan selama 4 hari
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
HASIL PRAKTIKUM
Hasil dari Praktikum yang kami
lakukan berdasarkan cara kerja dengan memanfaatkan kulit ubi jalar diatas
ialah, kami telah membuat mol yang telah siap pakai, namun untuk menggunakannya
supaya lebih baik kita harus menggunakan perbandingan yang sesuai.
Gambar. 1 (dicacah halus) Gambar.
2 (Di beri garam,gula dan ragi)
Gambar. 3 (Hasilnya setelah 4 hari kandungan airnya diambil dengan disaring)
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses pembuatan pupuk cair dengan bahan organik seperti
sampah-sampah
dapur,
kulit buah dan sejenisnya tidaklah sulit bila kita mempunyai niat dan usaha
untuk membuatnya. Bahan dan alat yang ada hampir semuanya sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan bahan-bahan dari sampah
organik yang tidak merusak ekosistem dan habitat di lingkungan sekitar tentunya
akan meningkatkan kapasitas dan produksi pada pertanian maupun perkebunan
bahkan bagi yang mempunyai kegemaran dengan tanaman seperti bunga dan
buah-buahan.
Seiring meningkatnya suhu di permukaan bumi, penggunaan berbagai bahan organik daripada kimia untuk menyuburkan tanaman di perkebunan misalnya akan mengurangi dan menyuburkan permukaan tanah dengan pupuk cair organik sebagaimana yang telah dilakukan proses pembuatannya di atas.
Seiring meningkatnya suhu di permukaan bumi, penggunaan berbagai bahan organik daripada kimia untuk menyuburkan tanaman di perkebunan misalnya akan mengurangi dan menyuburkan permukaan tanah dengan pupuk cair organik sebagaimana yang telah dilakukan proses pembuatannya di atas.
B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum pembuatan mol ini sebaiknya:
1. Bahan kulit ubi jalar sangat mudah di peroleh dan seharusnya
mahasiswa yang harus terjun langsung mencari bahan tersebut di pasar ataupun di
mana saja.
2. Dalam penyimpanan sebaiknya memperhatikan kondisi tempat yang
lembab agar jamur bisa berkembang
DAFTAR PUSTAKA
• www.scribd.com
• id.answer.yahoo.com
• www.wikipedia.org.id
Jurnalnya ada ngak kak ?
BalasHapus