Jumat, 23 September 2016

BIOLOGI DAN KESEHATAN TANAH (ORGANISME TANAH DAN PERANANNYA)

                                         MIKROORGANISME.
Mikroorganisme tanah merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kesuburan tanah. Sebagian besar pertumbuhan tanaman tidak lepas dari peran mikroorganisme tanah. Mikroorganisme tanah dapat di golongkan menjadi tujuh golongan utama,yaitu bakteri, Actinomyces, candawan, alga, protzoa, bacteriofag, dan virus. Bakteri merupakan kelompok mokroorganisme tanah yang paling banyak di temukan di berbagai jenis tanah. Ada beragam jenis bakteri yang menguntungkan bagi tanaman, di antaranya pseudomonas, Azotobacter, Lactobacillus, serta bakteri yang mengubah bentuk nitrogen seperti Nitrobacter dan Nitrosomonas.
Fungsi lain dari mikroorganisme adalah menguraikan bahan kimia yang sulit di serap menjadi bentuk yang mudah di serap tanaman. Mikroorganisme ternyata mengeluarkan suatu jenis zat yang berfungsi untuk memperlancar penyaluran hara dan air dari akar ke daun. Mikroorganisme tanah dapat hidup jika di dalam tanah terdapat asam amino. Asam amino ini berasal dari protein yang di uraikan oleh bakteri dalam tanah sehingga menjadi asam amino yang terkenal berjumlah 20 jenis. Setelah diteliti ternyata pada tanaman yang subur, termasuk sayuran,  selalu terdapat mikroorganisme dibagian akarnya. Mikroorganisme tersebut adalah pseudomonas putida dan pseudomonas fluorescent. Keberadaan kedua jenis mikroorganisme ini mutlak harus ada. Pada tanaman yang tidak sehat tidak ditemui mikroorganisme ini.

Tanaman yang akan tumbuh dengan baik jika memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan mikroorganisme. Aktivitas yang di lakukan oleh mikroorganisme dapat menguntungkan tanaman. Namun perlu di ingat bahwa tidak semua mikroorganisme bermanfaat. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat merugikan tanaman, yaitu mikroorganisme yang menyebabkan penyakit bahkan kematian pada tanaman. Salah satu jenis mikroorganisme yang merugikan adalah  fusarium yang menyebabkan layu  fusarium.


PENGELOMPOKAN ORGANISME TANAH

A.           Mikroflora atau Mikro Organisme Tanah 
1.        Bakteri
Bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu autotroph dan heterotroph. Autotroph yaitu bakteri yang menghasilkan makanannya sendiri dari bahan anorganik, misalnya melalui proses photosintesis. Heterotroph yaitu bakteri yang mendapatkan makanannya dari bahan organik yang telah ada.
Bakteri autotroph bermanfaat karena mempengaruhi sifat-sifat tanah. Misalnya merubah nitrit menjadi nitrat, sulfida menjadi sulfat dsb. Nitrifikasi berpengaruh terhadap kualitas lingkungan karena oksidasi dari NH4 menjadi NO3 yang mudah larut, dapat menyebabkan pencemmaran nitrat pada air tanah . Konsentrasi nitrat yang tinggi dalam air dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Bakteri heterotroph dalam tanah dapat dibedakan menjadi bakteri pengikat nitrogen dan bukan pengikat nitrogen.
2.        Fungi 
Fungi dapat dibedakan menjadi parasitik, saprohitik, dan simbiotik, dan simbiotik. 
·           Parasitik yang dapat menyebabkan bercak pada tanaman. 
·           Saprophitik yang mendapatkan makanan dari dekomposisi bahan organik 
·           Simbiotik hidup pada akar dimana keduanya terjadi simbiosis mutualisme.
·           Mycorhiza /jamur akar, adalah asosiasi simbiosis mycelia fungi dengan akar tanaman tertentu. Membantu tanaman induk menyerap unsur hara tertentu.
3.        Actinomycetes
Secara taksonomi dan morfologi dapat digolongkan sebagai fungi ataupun bakteri, tetapi akhir-akhir ini diklasifikasikan sebagai bakteri. Fungsi utamanya yaitu dalamm dekomposisi bahan organik terutama selulosa dan bahan organik lain yang resisten. Keadaan yang baik untuk perkembangan actinomycetes yaitu banyak tersedia bahan organik segar, pH tanah netral sampai agak masam, tanah lembab, tetapi lebih tahan kekeringan daripada fungi.
4.        Algae
Algae mempunyai chlorophyl dan terdiri dari green algae, blue green algae, yellow green algae, dan diatomae. Berkembang biakan pada tanah yang subur. Pada tanaman padi sawah algae membantu mempertahankan jumlah N dalam tanah dengan mengikat N yang ada di udara.
5.        Virus
Berbeda dengan mikroflora yang lain, virus tidak dapat hidup lama didalam tanah, dan tidak dapat berkembang biak tanpa induk semangnya. Virus dapat diberantas dengan memberantas pembawa virus seperti nematoda, fungi dan akar akar tanaman.
A.           Pengelompokan Fauna Tanah      
Salah satu dekomposer  yaitu  fauna tanah. Fauna tanah adalah fauna yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang terdapat di dalam tanah.  Beberapa fauna tanah, seperti herbivora, sebenarnya memakan tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas akarnya, tetapi juga hidup dari tumbuh-tumbuhan yang sudah mati. Jika telah mengalami kematian, fauna-fauna tersebut memberikan masukan bagi tumbuhan yang masih hidup, meskipun adapula sebagai kehidupan fauna yang lain. Fauna tanah merupakan salah satu kelompok heterotrof  yaitu makhluk hidup di luar tumbuh-tumbuhan dan bacteria, yang hidupnya tergantung dari tersedianya  makhluk  hidup  produsen  utama di dalam tanah.
Pengelompokan terhadap fauna tanah sangat beragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda ,hingga Vertebrata. Fauna tanah dapat dikelompokkan atas dasar ukuran tubuhnya, kehadirannya di tanah, habitat yang dipilihnya dan kegiatan makannya. Berdasarkan kehadirannya, fauna tanah dibagi atas kelompok transien, temporer, periodik dan  permanen. Berdasarkan habitatnya fauna tanah digolongkan menjadi golongan epigeon, hemiedafon dan eudafon. Fauna epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan di permukaan tanah, hemiedafon pada lapisan organik tanah, dan yang eudafon hidup pada tanah lapisan mineral. Berdasarkan kegiatan makannya fauna tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungifora dan predator (Suin 1997).
Sedangkan fauna tanah berdasarkan ukuran tubuhnya menurut Wallwork (1970), dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu; mikrofauna (20 µ-200 µ), mesofauna (200 µ-1 cm) dan makrofauna (lebih dari 1  cm).
Menurut Suhardjono dan Adisoemarto (1997), berdasarkan ukuran tubuh fauna tanah dikelompokkan menjadi :
1.      Mikrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran tubuh < 0.15 mm, seperti : Protozoa dan stadium pradewasa beberapa kelompok lain misalnya Nematoda.
2.      Mesofauna adalah kelompok yang berukuran tubuh 0.16 – 10.4  mm dan merupakan kelompok terbesar dibanding kedua kelompok lainnya, seperti:  Insekta, Arachnida, Diplopoda, Chilopoda, Nematoda, Mollusca, dan bentuk pradewasa dari beberapa binatang lainnya seperti kaki seribu dan kalajengking.
3.      Makrofauna adalah kelompok binatang yang berukuran panjang tubuh > 10.5 mm, seperti: Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan termasuk juga vertebrata kecil.  Odum (1998), menyebutkan bahwa mesofauna tanah meliputi nematoda, cacing-cacing oligochaeta kecil enchytracid, larva  serangga yang lebih kecil dan terutama yang secara bebas disebut mikroarthropoda seperti tungau-tungau tanah (Acarina) dan springtail (Collembola) seringkali merupakan bentuk-bentuk yang paling banyak tetap tinggal dalam tanah.
PERANAN ORGANISME TANAH

A.           Mikroflora  Organisme tanah
Mikro Flora Tanah di Kelompokan di dalam tumbuhan tanah  terdiri dari : Algae, Fungi, Aktinomicetes, dan Bakteri. Algae, tumbuhan ini bisa menambat N dari udara (misal algae biru), fiksasi N ini akan berlangsung dengan baik bila ada tanaman padi. Diduga hal ini karena adanya CO2 (karbon dioksida) yang melimpah pada habitat padi. Fungi, terdiri dari ragi, kapang dan jamur, kapang dan jamur mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertanian, namun untuk ragi belum banyak diketahui. Namun demikian kita harus mewaspadai pengaruh negatif dari mikro organisme tertentu yang bisa merugikan tanaman yang kita usahakan. Mereka tergolong pada bakteri, fungi, dan aktinomisetes, penyakit yang sering ditimbulkan dari mikroorganisme ini misalnya tanaman layu, busuk batang, rebah semai, akar busuk dll. Selain itu persaingan oksigen dengan tanaman juga merupakan pengruh buruk dari mikro organisme tanah ini.
Namun demikian kita harus mewaspadai pengaruh negatif dari mikro organisme tertentu yang bisa merugikan tanaman yang kita usahakan. Mereka tergolong pada bakteri, fungi, dan aktinomisetes, penyakit yang sering ditimbulkan dari mikroorganisme ini misalnya tanaman layu, busuk batang, rebah semai, akar busuk dll. Selain itu persaingan oksigen dengan tanaman juga merupakan pengruh buruk dari mikro organisme tanah ini. Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena :
1.    Siklus Energi
Sumber energi utama adalah matahari yang diubah oleh tanaman melalui proses fotosintesis menjadi bahan organic. Beberapa mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (menangkap energi matahari : algae). Sumber energi yang lain adalah basil oksidasi-reduksi mineral anorganik : S dan Fe. Energi dalam bahan organik dimanfaatkan oleh organisme/mikroorganisme Organisme dekomposer: milipede dan Mikroorganisme decomposer : jamur dan bakteri. Mikroorganisme yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat akar : bakteri Azotobacter.
A.           Peran Fauna Tanah
Fauna tanah adalah organisme yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya dihabiskan di dalam tanah (Kimmins 1987). Suhardjono dan Adisoemarto (1997) menyatakan bahwa artropoda tanah adalah semua kelompok binatang yang sebagian atau seluruh daur hidupnya bergantung pada tanah karena sumber makanannya terdapat di tanah. Fauna tanah terdiri dari makrofauna, mesofauna dan mikrofauna (Kimmins 1987).  Keberadaan  fauna tanah dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan energi dan sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan organik dan biomassa hidup yang semuanya berkaitan dengan aliran siklus karbon dalam tanah.  Walaupun begitu, proses penguraian atau dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu  berjalan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan makrofauna tanah.
Hara yang dikelurkan dari daun dan kayu yang membusuk biasanya  tidak bergerak secara langsung ke dalam tanah atau akar pohon, tapi akan melewati semua rangkaian siklus  diantara bagian bahan organik dari tanah. Pada proses dekomposisi daun, siklus itu sering  bekerjasama dengan arthropoda tanah yang mengunyah daun-daun. Ketika unsur-unsur hara melewati sistem pencernaan artrophoda, senyawa organik kompleks diubah menjadi senyawa  sederhana yang  siap digunakan oleh organisme tanah  lain.
Dekomposisi daun dan kayu juga dapat diawali dengan penyerbuan jaringan oleh jamur dan bakteri. Organisme ini dengan cepat menghentikan banyak kation yang dapat larut dalam jaringan dan merubah sifat subtrat itu. Kadang kala mengamankannya agar lebih tahan. Substrat yang tahan sering mengarahkan jamur untuk mambentuk koloni di dalamnya. Saat senyawa dikeluarkan dari hifa jamur, konsentrasi nutrisi pada sampah meningkat kembali dan pembentukan koloni bakteri kembali terarahkan. Pergantian oraganisme selama dekomposisi sangatlah kompleks, banyak spesies yang terlibat dan  detailnya berbeda untuk setiap kasus (Swift et al. 1979).

B.            Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Organisme Tanah
1.        Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas organism tanah yaitu :
·      Vegetasi (Hutan, padang rumput, rawa, belukar).
·      Iklim (curah hujan, suhu, kelembaban).
·      Tanah (unsur hara, kemasaman, kelengasan, toxisitas).
2.        Parameter aktivitas organisme tanah meliputi :
·      Jumlahnya di dalam tanah 
·      Biomassa 
·      Aktivitas metabolic

C.           Peranan Mikroorganisme Tanah Terhadap Kesehatan Tanah
Dalam kita membudidakan tanaman kita sering kali berfikir bahwa tumpuan kesuburan tanah yang kita usahakan hanyalah dari pupuk kimia saja, sehingga kita seringkali menanyakan berapa dosis pupuk ini per hektar, atau berapa dosis pupuk itu per hektar. Kita jarang berfikir bahwa jasad hidup dalam tanah yang kita usahakan sangat besar peranannya pada kesuburan tanah kita. Namun demikian ada pula jasad hidup dalam tanah ini yang merugikan kita, karena dari sudut pandang budi daya tanaman ada dua kelompok besar jasad hidup (organisme) yaitu yang menguntungkan dan merugikan. Hasil tanaman  yang kita pungut kurang lebih adalah cerminan dari hasil kerjasama 2 kelompok ini. Dan pemupukan kimia ditambah lagi pestisida kimia yang kita berikan saat kita membudidayakan tanaman sangat mempengaruhi kehidupan organisme-organsme tanah ini. Kehidupan organisme tanah ini berbanding lurus dengan bahan organik yang ada dalam tanah, artinya semakin banyak bahan organik yang ada dalam tanah maka semakin besar pula organisme tanahnya, selain itu bahan organik juga bisa memperbaiki sifat fisik tanah, dan meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. THKZ moga bermanfaat...
DOKUMENTASI.........................






Tidak ada komentar:

Posting Komentar