PEMANFAATAN
TUMBUHAN (Eichornia crassipes ),(Salvinia
molesta),(Chromolaena odorata),(Ttithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU
UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) PADA TANAH ALUVIAL
DALAM POLYBAG
GUIDO WARIGAN (1310312381) (2013 UPB)
(Ketua)
FLORENSIUS SUWANDA (F15111033) (2011 UNTAN)
(Anggota)
Maria
Sonia (1410312410) (2014 UPB)
(Anggota)
UNIVERSITAS
PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2015
i
|
A.
Latar Belakang
……………………………………………………………. 2
B. Perumusan
Masalah ………………………………………………………. 4
C.
Tujuan Penelitian
………………………………………………………… 4
D. Keluaran……………………………………………………………………..
5
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………… 6
A. Botani
Dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabe Merah………………………… 6
B.
Bahan
Organik…...……………………………………………………......... 6
C.
Tithonia
diversifolia ………………………………………………………. 7
D. Salvinia molesta …………………………………………………………… 8
E. Chromolaena odorata
…………………………………………………….... 8
F.
Eichornia
crassipes ………………………………………………………... 8
BAB
3. METODE PENELITIAN ……………………………………………….. 9
A.
Tempat dan Waktu penelitian
………………….………………………… 9
B.
Bahan Dan Alat Penelitian
……………………………………………… 9
C.
Rancangan Percobaan Dan Analisa Data
………………………………… 9
D. Pelaksanaan
Penelitian …………………………………………………….. 10
E.
Pengamatan ………………………………………………………………….10
BAB
4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ………………………………... 11
A. Anggaran
Biaya…………………………………………………………….. 11
B.
Jadwal Penelitian……………………………………………………………
11
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………….. 12
ii
|
Usaha pemanfaatan
tumbuhan liar sebagai sumber bahan organik tanah dapat dilakukan sebagai bentuk
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal dan untuk meminimalkan kerusakan
lingkungan. Salah tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik
tanah adalah, tanaman eceng gondok (Eichornia
crassipes), krinyu (Chromolaena
odorata), daun insulin (Ttithonia diversifolia) dan kiambang (Salvinia molesta) tumbuhan ini mempunyai
kandungan hara yang
tinggi dan nisba C/N yang rendah. Kecepatan dekomposisi bahan organik tanah
tergantung dari macam sisa organiknya. Bahan organik yang mempunyai nisbah C/N
rendah, kandungan lignin dan polifenol rendah akan cepat terdekomposisi.
Sebaliknya yang mempunyai nisbah C/N tinggi dan kandungan lignin dan polifenol
tinggi akan sulit terdekomposisi.
Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efektifitas penggunaan pupuk hijau Eichornia crassipes Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia
diversifolia dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah
besar (Capsicum annuum L). Percobaan
ini akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 sampai dengan Oktober 2016. Percobaan
ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial tunggal,
yaitu 1 faktor pupuk hijau adalah jenis pupuk hijau Eichornia crassipes, Salvinia molesta, Chromolaena odorata, Ttithonia
diversifolia. Yang terdiri dari 5 perlakuan. Setiap perlakuan diulang
sebanyak 5 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman. Sehingga
diperlukan 75 tanaman adapun perlakuan pemberian pupuk hijau terdiri dari 5
perlakuan : e0 =Tanpa pemberian pupuk hijau (0 gr/polybag = sebagai
control), e1 = Pemberian pupuk hijau Eichornia crass 12 gr/polybag, e2 = Pemberian pupuk
hijau Salvinia molesta 12
gr/polybag.e3 = Pemberian
pupuk hijau Chromolaena odorata 12
gr/polybag, e4 = Pemberian pupuk hijau tithonia diversifolia 12 gr/polybag Adapun parameter yang diamati
adalah: (1) Tinggi tanaman (cm), (2) Jumlah daun (helai), (3) Jumlah
cabang(cabang), (7) Faktor lingkungan sebagai data pendukung adalah pH tanah, suhu,
kelembaban dan curah hujan. Keluaran yang dihasilkan dari penelitian adalah (1)
Diperolehnya dosis rekomendasi penggunaan pupuk hijau Eichornia crassipes ,Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia
diversifolia dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah
besar (Capsicum annuum L).(2) Karya
Ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
Kata Kunci : Eichornia crassipes ,Salvinia molesta,Chromolaena
odorata, Ttithonia diversifolia, produksi
1
|
A.
Latar
Belakang
Capsicum annuum
L. (cabai merah besar) merupakan jenis sayuran yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
(2011). Produksi cabe merah pada tahun 2006
sebesar 1.185.057 ton, namun pada tahun 2007 terjadi penurunan produksi menjadi
1.128.792 ton. Produksi cabai kemudian meningkat pada tahun 2008 dan 2009,
yaitu 1.153.060 dan 1.378 727 ton, tetapi mengalami penurunan kembali pada
tahun 2010 menjadi 1.328.864 ton (BPS RI,
2011). Luas panen cabai pada tahun 2009 adalah 233.904 ha dengan produktivitas
sebesar 5.89 ton/ha, sedangkan luas panen cabai pada tahun 2010 adalah 237.105
ha dengan produktivitas sebesar 5,60 ton/ha. Ini berarti terjadi penurunan
produktivitas sebesar 0,29 ton/ha (BPS RI, 2011). Menurut Purwati et
al (2000), potensi produktivitas tanaman cabai dapat mencapai 12 ton/ha.
Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas cabai nasional masih belum optimal.
Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produktivitas cabe
merah melalui budidaya pertanian dengan
mengoptimalkan sumberdaya lokal yang ada.
Usahatani sayuran
intensif saat ini banyak menggunakan input bahan kimia sintetik,baik pupuk
maupun pestisida anorganik yang menyebabkan turunnya produktivitas lahan
danpencemaran lingkungan. Salah satu alternatif usaha pertanian yang ramah
lingkungan adalah Low External Input Sustainable riculture (LEISA).
LEISA merupakan suatu acuan bentuk pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya lokal dengan kombinasikomponen ekosistem usahatani yang sinergistik
serta pemanfaatan input luar sebagai pelengkap untuk meningkatkan efektivitas
sumber daya dan meminimalkan kerusakan lingkungan (Asandhi et al.,
2005). Karakteristik fisik dan kimia lahan menjadi salah satu penentu
produktivitas dan mutu hasil panen dalam usahatani LEISA sayuran. Hal tersebut berkaitan
dengan pengaruh sifat dan ciri jenis input produksi yang dipakai dalam proses produksi.
Ciri-ciri dan jenis input produksi ini perlu dikarakterisasi untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai bentuk kegiatan
usahatani LEISA yang menguntungkan.
Usaha pemanfaatan
tumbuhan liar sebagai sumber bahan organik tanah dapat dilakukan sebagai bentuk
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal dan untuk meminimalkan kerusakan
lingkungan. Selama ini sisa tumbuhan liar belum dimanfaatkan hanya dibuang ke
lingkungan atau bakar hanya sebagian yang digunakan sebagai pakan ternak
(Yuliastuti dan silo, 2003). Tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
organik tanah adalah Eichornia crassipes
,Salvinia molesta ,Chromolaena odorata, Tithonia diversifolia. Potensi tumbuhan liarsebagai bahan organik
tanah dan sumber nutrisi tanaman sangat besar karena kandungan haranya, apabila
dibandingkan dengan kotoran ternak tumbuhan
liar mempunyai kelebihan antara lain :(1) nilai keharaan yang lebih
tinggi, (2) menghasilkan asam organik sederhana (sitrat,oksalat,laktat, asetat,
butirat) asam humat dan fulvat lebih tinggi, (3) mempunyai daya netralisasi Fe
dan Al lebih tinggi dan (4) meningkatkan ketersediaan P (Suntoro, 2001).
2
|
Tanah alluvial merupakan salah satu jenis tanah yang dapat
dimanfaatkan sebagai media tumbuh
tanaman cabe merah besar. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kalimantan Barat, (2007). Penyebaran tanah alluvial cukup luas
yaitu mencapai 15.282,13 Ha atau 10,14% dari keseluruhan wilayah Kalimantan
Barat.
Tanah alluvial
bisa dimanfaatkan sebagai tumbuhan tanaman cabe merah besar dan berpengaruh
baik terhadap pertumbuhan tanaman cabe merah besar jika kondisi tanah alluvial
diperbaiki terlebih dahulu baik perbaikan terhadap sifat fisik seperti struktur
tanah maupun sifat kimia tanah seperti peningkatan ph tanah, peningkatan
ketersediaan unsur hara makro maupun mikro serta perbaikan sifat biologi tanah
yang tujuannya memberikan kesempatan hidup yang baik untuk mikroorganisme tanah
yang berpengaruh besar dalam kesuburan tanah (Hadjowigeno, 2003).
Tanah aluvial disebut juga tanah endapan, bahan induknya berasal dari
tanah aluvial dan koluvial yang berbagai macam asalnya. Reaksi tanah sangat
bervariasi dari masam, netral sampai basa. Pemanfaatan tanah aluvial sebagai
lahan pertanian dihadapkan pada beberapa kendala sifat fisik, maupun kimia
untuk itu diperlukan adanya suatu imbangan antara penggunaan bahan organik dan
pupuk anorganik.cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi disebabkan karena rasa pedas dan kandungan karotenoidnya. Di Indonesia
tingkat konsumsi masyarakat perkapita terhadap cabai cukup tinggi, demikian
pula cabai pun dibutuhkan pada beberapa industri. Melihat kebutuhan cabai
rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan beragam dan variasi jenis
masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan asal cabai, mulai dari
kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada kebutuhan ekspor
luar negri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan
produksi dan mutu hasil tanaman cabai .Untuk mendapatkan
produksi yang maksimal tanaman cabai harus dilengkapi dengan pemberian unsur
hara yang cukup dan tepat. Salah satu unsur hara yang esensial adalah nitrogen
yang tergabung dalam unsur hara makro yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan vegetatif tumbuhan cabai.Untuk mengetahui
pengaruh pemberian unsur hara nitrogen (pupuk urea) terhadap pertumbuhan cabai,
maka dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua perlakuan yang berbeda.
3
|
B.
Perumusan
Masalah
Rumusan masalah
penelitian ini adalah : (1) Produktivitas sayuran cabe merah besar di tingkat
petani maupun secara nasional masih rendah 5,60 ton/ha
sementara kebutuhan terus meningkat. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha
peningkatan produktivitas cabe merah besar melalui budidaya pertanian dengan
mengoptimalkan sumberdaya lokal dan tumbuhan liar yang ada. (2)Teknologi
pertanian yang semakin berkembang memberikan dampak negatif bila secara terus
menerus digunakan dalam pertanian. Pencemaran lingkungan, dampak residu dari
bahan yang terkandungan dari hasil produksi sudah membahayakan kesehatan
konsumen. (3) Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi yang sudah
dirasakan adalah berkurangnya kandungan bahan organik lahan pertanian yang
menyebabkan terjadinya degradasi lahan. sehingga produktivitasnya terus
menurun. (3) Pertanian LEISA merupakan jawaban untuk terus membudidayan hasil
pertanian secara berkelanjutan. Dalam pertanian LEISA ciri-ciri dan jenis input
produksi in-situ perlu dikarakterisasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan
dan produksi tanaman sebagai bentuk kegiatan usahatani LEISA yang
menguntungkan.
C.
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
efektifitas penggunaan pupuk hijau Eichornia
crassipes Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia diversifolia dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah besar (Capsicum annuum L).
D.
2.
Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada
jurnal ilmiah
5
|
A.
Botani Dan Syarat Tumbuh Cabe Merah
Besar
Tanaman cabai merupakan tanaman berbentuk perdu masih satu keluarga
dengan terung. Menurut Rukmanaa (2003) klasifikasi tanaman cabai (Capsicum annum L.) tergolona dalam genus
Capsicum, family Solaneceae, Kelas Dicotyledonae,
Devisi Spermatophyta dan Kingdom Plantae.
Tanaman cabai memiliki batang tegak, tinggi tanaman ari 50-90 cm. Batang
cabai sedikit mengandung zat kayu dan batangnya tidak cukup kuat menyangga buah
cabai yang banyak, sehingga perlu diberi ajir. Daun cabai berbentuk lonjong dan
bagian ujungnya meruncing. Panjang daun 4-10 cm, lebar daun1,5-4 cm.
Bunga tanaman cabai posisinya menggantung. Kuntum bunga cabai terdiri
dari 5-6 helai kelopak dan 5-6 helai mahkota, memiliki bakal buah, kepala putik,
bisa juga dilakukan persilangan. Buah cabai merah basar umumnya memanjang
berkisar 10-30 cm. Buah cabai masih muda berwarna hijau dan setelah tua
berwarna merah tua menyala.
Menurut Nur Tjahjadi (2006) tanaman cabai membutuhkan kondisi tanah yang
gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, sirkulasi udara dan tata air
dalam tanah baik, dan pada derajat kemasaman tanah (pH tanah) antara 5-7,5.
Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik didataran rendah atau dataran
tinggi, tanah bertekstur liat berpasir, meskipun demikian tanaman cabai juga
dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah lainnya. Suhu untuk pertumbuhan
tanaman cabai berkisar 24-28o C, memerlukan sinar matahari minimal 8
jam perhari dan curah hujan pada kisaran 750-1250 mm pertahun (Rukmana 2003).
B. Bahan Organik
Bahan organik merupakan
bahan penting dalam membentuk kesuburan tanah. Sumber primer bahan organik
adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun,bunga, dan buah.
Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut kelapisan
bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Sumber sekunder bahan organik adalah
binatang. Perbedaan sumber bahan organik mengakibatkan perbedaan susunan dalam
bahan organik. Pada umumnya jaringan binatang lebih cepat hancur daripada
jaringan tumbuhan.(Hakim et al.,1986). Bahan organik tanah biasanya
menyusun sekitar 5 % bobot total tanah. Meskipun hanya sedikit, akan tetapi
bahan organik memegang peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah.
Sebagai media tumbuh, bahan organik juga berpengaruh secara langsung terhadap
perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta mikrobia tanah, yaitu sebagai sumber
energi, hormon, vitamin, dan senyawa perangsang tumbuh lainnya (Hanafiah,
2005).
6
|
Bahan organik mempunyai
peranan penting terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pengaruh bahan
organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya adalah :(1) mempengaruhi warna
tanah menjadi coklat sampai hitam; (2) merangsang granulasi agregat dan
memantapkannya; (3) menurunkan plastisitas dan kohesi tanah; (4) memperbaiki struktur
tanah menjadi lebih remah; dan (5) meningkatkan kapasitas memegang air sehingga
drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil
(Soepardi, 1983; Hakim et al.,1986; Hanafiah, 2005). Adapun pengaruh
bahan organik terhadap sifat kimia tanah di antaranya adalah : (1) bagian yang
mudah terurai dari proses mineralisasi bahan organik akan menyumbangkan
sejumlah ion–ion hara tersedia bagi tanaman; (2) selama proses dekomposisi,
sejumlah hara tersedia akan terakumulasikan ke dalam sel – sel mikrobia yang apabila
mikrobia ini mati maka hara tersebut akan mudah dimineralisasikan kembali sehingga
menghindari pelindian ion hara oleh aliran air; dan (3) dapat meningkatkan
kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar daripada koloidal
anorganik. Bahan organik juga berpengaruh terhadap sifat biologi tanah, yaitu :
(1) sebagai sumber energi dan hara bagi jasad biologis tanah, terutama
heterotrofik; (2) meningkatkan jumlah dan aktivitas metabolic organisme tanah;
dan (3) meningkatkan kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik
(Hakim et al., 1986; Hanafiah, 2005).
C. Tithonia
diversifolia
Tumbuhan Tithonia
diversifolia telah dikenal masyarakat sebagai tanaman liar. Habitat yang Tithonia
diversifolia antara lain pinggir sungai, batas pekarangan dan tegal maupun
di tanah-tanah yang lembab. Analisa terhadap Tithonia diversifolia mempunyai
nisbah C/N 18.69 %. Supriadi,(2002) menyebut bahwa dengan kandungan N lebih
tinggi dari 20 mg/ g maka dikatakan mempunyai kualitas yang tinggi. Tithonia
diversifolia segar terdiri dari 20% bahan kering dan berisi nitrogen 4,6%.
Daun Tithonia diversifolia terkonsentrasi fosfor luar biasa besar
(0,27-0,38% P). Kosentrasi tersebut lebih tinggi daripada tingkat yang
ditemukan pada tumbuhan polong kira-kira sebesar 0,15-0,20% posfor (Supriadi,
2002). Menurut Hartatik (2007) bahwa pemberian Tithonia diversifolia pada
tanah mampu untuk mensubstitusi N dan K pupuk buatan, meningkatkan pH tanah. menurunkan
Al-dd, serta meningkatkan kandungan hara P,Ca, dan Mg tanah.
7
|
D.
Salvinia molesta
Kiambang adalah salah
satu spesies gulma air yang tumbuh dan berkembang di permukaan air. Kiambang
dapat tumbuh baik di air yang mengalir stagnan atau lambat seperti danau, lahan
persawahan, kolam, sungai, waduk, dan rawa. Kiambang tumbuh baik pada suhu optimum
25-28 oC. Pada kisaran suhu tersebut kiambang dapat melipatgandakan diri dalam
waktu 1 minggu (Divakaran et al.,1980). Kiambang mengandung 6 unsur hara
makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan 5 unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Mn, dan Cl).
Unsur hara mikro yang terdapat pada kompos kiambang hanya 5 unsur (Fe, Cu, Mn,
Cl, dan Zn). Dengan demikian, ditinjau dari kandungan unsur hara makro kompos
kiambang layak digunakan untuk memperbaiki sifat kimia tanah.
E.
Chromolaena
odorata
Krinyu
(chromolaena odorata) merupakan tumbuhan liar (gulma) berdaun lebar dan
berbentuk perdu. Biomassa dari chromolaena odorata mempunyai potensi sebagai
pupuk hijau. Hasil analisis biomassa chromolaena odorata yang dilakukan
dalam penelitian ini mempunyai kandungan hara yang cukup tinggi (21,94%N, 0,60%P,
dan K 1,58%) sehingga merupakan biomassa potensial untuk memperbaiki kesuburan
tanah. Penelitian yang dilakukan pada lahan sulfat masam menunjukkan bahwa
pemberian chromolaena odorata 15 ton/ha dapat meningkatkan pH dari 3,75
menjadi 4,06 serta meningkatkan berat kering tanaman padi secara signifikan.
F. Eichornia crassipes
Enceng
Gondok hidup mengapung di permukaan air layaknya teratai. Enceng gondok
memiliki tinggi antara 0,4-0,8 meter, daunnya tunggal dan memiliki bentuk oval
serta tidak memiliki batang. Ujung dan pangkalnya meruncin, pangkal tangkain
daunnya menggelembung. Permukaan daun licin dan bewarna hijau. Bunga Enceng
Gondok merupakan bunga Majemuk, memiliki bentuk bulir dan kelopaknya berberntuk
tabung. Biji Enceng Gondok memiliki bentuk bulat dan memiliki warna hitam.
Buahnya berbentuk kotak beruang tiga dan bewarna hijau. Akar Enceng Gondok
merupakan jenis akar serabut
8
|
A.
Tempat
dan Waktu Penitian
Percobaan dilakukan di
lokasi Green House dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti
dengan ketinggian tempat 1 m dpl. Percobaan ini akan dilaksanakan mulai bulan
Mei 2016 sampai dengan Oktober 2016.
B.
Bahan
dan alat penelitian
Bahan-
bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : tumbuhan Eichornia crass, Salvinia molesta, Chromolaena odorata, tithonia
diversifolia,benih cabe merah, kapur pertanian, pupuk kandang, pasir. Alat
yang digunakan adalah alat pencacah tumbuha polybag, cangkul, meteran,parang,timbangan,
naungan,paranet, alat tulis kantor.
C.
Rancangan
penilitian dan analisis data
Percobaan
ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial tunggal, yang
terdiri dari 5 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap
ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman, sehingga 5 x 5 x 3 = 75 tanaman.
Adapun perlakuan pemberian pupuk hijau
eceng gondok dengan kode (e)
dalam penelitian ini
meliputi :
e0 = Tanpa pemberian pupuk hijau (0 gr/polybag =
sebagai control)
e1 = Pemberian pupuk hijau Eichornia crass 12 gr/polybag.
e2 = Pemberian pupuk hijau Salvinia molesta 12 gr/polybag.
e3 = Pemberian pupuk hijau Chromolaena odorata 12 gr/polybag.
e4 = Pemberian pupuk hijau tithonia diversifolia 12 gr/polybag.
D.
E. Pengamatan
Adapun parameter yang
diamati adalah: (1) Tinggi tanaman (cm), pengukuran tinggi tanaman dilakukan
pada saat akhir penelitian. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai
titik tumbuh dengan menggunakan penggaris dan meteran. (2) Jumlah daun (helai),
Penghitungan jumlah daun dilakukan pada saat akhir penelitian. Jumlah daun
dihitung berdasarkan jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna. (3) Jumlah
cabang(cabang), penghitungan jumlah cabang dilakukan pada saat akhir penelitian
dengan menghitung jumlah cabang yang terbentuk. (7) Faktor lingkungan, faktor
lingkungan yang diamati selama penelitian sebagai data pendukung adalah pH
tanah, suhu, kelembaban dan curah hujan.
10
|
A.
Anggaran
biaya
Biaya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini sebesar Rp 12.387.000,00
(Dua Belas Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) yang terdiri dari Peralatan,
Bahan habis pakai, Perjalanan dan
Lain-lain.
No.
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya Yang Diusulkan
(Rp)
|
1.
|
Peralatan
|
3.132.000,00
|
2.
|
Bahan habis pakai
|
2.455.000,00
|
3.
|
Perjalanan
|
2.700.000,00
|
4.
|
Lain-lain
|
4.100.000,00
|
Jumlah
|
12.387.000,00
|
B.
Jadwal
Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama
6 (enam) bulan yang dimulai dari bulan Mei 2016 sampai Oktober 2016. Adapun
jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan disajikan pada tabel di bawah ini :
No
|
Uraian
kegiatan
|
Bulan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||
1.
|
Persiapan bahan, alat
dan analisis tanah Eichornia crassipes
,Salvinia molesta, Chromolaena odorata,dan Ttithonia diversifolia
|
||||||
2.
|
Persiapan dan
pesemaian benih
|
||||||
3.
|
Pengelolaan dan
pengapuran tanah
|
||||||
4.
|
Pemupukan
|
||||||
5.
|
Penanaman benih cabe
merah ke polybag
|
||||||
6.
|
Pemeliharaan
|
||||||
7.
|
Pengamatan
pertumbuhan dan panen
|
||||||
8.
|
Analisis tanah akhir
|
||||||
9.
|
Analisis data
|
||||||
10.
|
Penyusunan laporan
penelitian
|
||||||
11.
|
Penggandaan dan
pengiriman laporan
|
||||||
12.
|
Penyusunan publikasi
ilmiah
|
11
|
Asandhi,
A.A., N. Nurtika, dan N. Sumarni. 2005. Optimasi pupuk dalam usahatani LEISA
bawang merah di dataran rendah. J.
Hort. 15(3):199-207.
Badan
Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. 2011. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Cabai, 2009-2010. Jakarta.
Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2007. Areal dan Luas Perkebunan di
Kalimantan Barat. Pontianak.
Hakim,
N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, Go, B.H., dan H.H.
Bailey.1986. Dasar – dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
Hanafiah,
K.A. 2005. Dasar - dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.
Hardjadi,
1987. PengantarAgronomi. PT. Gramedia Sarana Perkasa. Jakarta.
Nur
Tjahjadi, 2006. Seri Budidaya Cabai, Kanisius. Jakarta.
Rukmana.
R, Bertanam Cabai, Kanisius,
Yogyakarta.
Purwati,
E., Jaya B., dan Duriat A.S. 2000. Penampilan beberapa varietas cabai dan uji
resistensi terhadap penyakit virus kerupuk. J .Hort 10 (2) : 88-94.
Stevenson,
F.J. 1986. Humus Chemistry :Genesis, Composition, Reaction. John Wiley and
Sons. New York. 443 hal.
Suntoro,
W.A. 2001. Kajian Imbangan K, Ca, Mgdan Ketersediaan P dalam Budidaya Kacang
Sutanto,
R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta tanah
(Arachis hypogeae L.) melalui Penambahan Bahan Organik. DesertasiDoktor.Universitas
Brawijaya. Malang.
Soepardi,
G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yuliastuti,
E. dan A. Susilo. 2003. Studi kandungan nutrisi limbah media tanam jamur
tiramputih (Pleurotus ostreatus) untuk pakan ternak ruminansia. http://pk.ut.ac.id /jmst/jurnal_2003.1/Eko_Yuliastuti_ES/Studi_Kandungan_Nutrisi_Limbah_Media_Tanam.HTM.
[2 Desember 2010].
12
|
Lampiran 1. Surat Pernyataan
|
13
|
No
|
Nama
|
NIDN
|
Bidang
Ilmu
|
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
|
Uraian
Tugas
|
1.
|
Guido Warigan
|
1210312280
|
Agroteknologi
|
8
Jam/Minggu
|
Ketua: Melakukan
koordinasi penelitian yang menyangkut persiapan, pelaksanaan penelitian,
pengumpulan dan analisis data serta pelaporan
|
2.
|
Florensius suwanda
|
F15111033
|
Agroteknologi
|
8
Jam/Minggu
|
Anggota: membantu dalam persiapan, pelaksanaan penelitian,
pengumpulan dan
analisis data serta
pelaporan
|
3.
|
Maria
Sonia
|
1410312397
|
Agroteknologi
|
8
Jam/Minggu
|
Anggota: membantu dalam persiapan, pelaksanaan penelitian,
pengumpulan dan
analisis data serta
pelaporan
|
14
|
Lampiran
3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian
1.
Ketersediaan Tempat Penelitian (Pembuatan Kompos)
Percobaan akan dilaksanakan di Green
House Universitas Panca Bhakti Pontianak. Percobaan dilaksanakan di Green House
Universitas Panca Bhakti Pontianak karena pertimbangan sumber bahan pada lokasi
tersebut sangat tersedia sehingga akan memudahkan pelaksanaan kegiatan.
2.
Ketersediaan Peralatan Laboratorium
Untuk
analisis tanah dan bahan organik akan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
Pertanian Universitas Panca Bhakti
Pontianak. Laboratorium Fakulltas Pertanian UPB sudah mempunyai sarana dan
prasarana yanga sangat memadai untuk melaksanakan penelitian yang dimaksud.
15
|
1. Peralatan
Penunjang dan Analisis
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
Analisis Eichornia crassipes
|
Pupuk
hijau
|
1
sampel
|
250.000,00
|
250.000,0
|
Analisis Salvinia
molesta
|
Pupuk
hijau
|
1
sampel
|
250.000,00
|
250.000,00
|
Analisis Chromolaena odorata
|
Pupuk
hijau
|
1
sampel
|
250.000,00
|
250.000,00
|
Analisis Ttithonia diversifolia
|
Pupuk
hijau
|
1
sampel
|
250.000,00
|
250.000,00
|
Analisis tanah
|
Kadar
hara tanah
|
2
sampel
|
300.000,00
|
600.000,00
|
Cangkul
|
Pengelolaan
lahan
|
2
unit
|
150.000,00
|
300.000,00
|
Arit
|
Pembersihan
lahan
|
2
unit
|
70.000,00
|
140.000,00
|
Gembor
|
Menyiram
tanaman
|
2
unit
|
70.000.00
|
140.000,00
|
Bak semai
|
Menyemai
|
2
pc
|
15.000,00
|
30.000,00
|
Sekop
|
Pengolahan
tanah
|
2
unit
|
50.000,00
|
100.000,00
|
Hygrometer
|
Pengukur
RH
|
1
unit
|
150.000,00
|
150.000,00
|
Termometer
|
Pengukur
suhu
|
1
unit
|
150.000,00
|
150.000,00
|
pisau
|
Memangkas
tanaman
|
1
pc
|
25.000,00
|
25.000,00
|
Gunting pangkas
|
Memotong
|
1
pc
|
45.000,00
|
45.000,00
|
tali
|
Mengikat
|
1
gulung
|
2.000,00
|
2.000,00
|
Sewa timbangan analitik
|
menimbang
|
1
unit
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Knaf Sac Sprayer
|
Alat
semprot
|
1
unit
|
250.000.00
|
250.000.00
|
Sub
total (Rp)
|
3.132.000,00
|
16
|
2. Bahan
Habis Pakai
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
Benih cabe
|
Bahan
tanaman
|
10
bungkus
|
45.000,00
|
450.000,00
|
Pupuk kandang
|
Pemupukan
|
20 kg
|
2000,00
|
40.000,00
|
Kapur pertanian
|
Menaikkan
pH
|
10
kg
|
1500,00
|
15.000,00
|
Kertas HVS
|
Pembuatan
laporan
|
5
rim
|
50.000,00
|
250.000,00
|
Catride Hitam
|
Pembuatan
laporan
|
1
pc
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Catride Warna
|
Pembuatan
laporan
|
1
pc
|
200.000,00
|
200.000,00
|
Balpoint
|
Pendataan
|
3
pc
|
15.000,00
|
45.000,00
|
Writing pad
|
Pendataan
|
5
pc
|
7.000,00
|
35.000,00
|
CD blank
|
Pelaporan
|
5
pc
|
8.000,00
|
40.000,00
|
Kertas lakmus
|
Pengukur
pH
|
1
kotak
|
120.000,00
|
120.000,00
|
Termometer
|
Pengukur
suhu
|
1
unit
|
150.000,00
|
150.000,00
|
Ajir
|
Rambatan
|
150
pc
|
1000
|
150.000,00
|
Blinder clif
|
Menjepit
kertas
|
2
pc
|
6.000,00
|
12.000,00
|
Maf plastik
|
Menjepit
|
5
pc
|
20.000,00
|
100.000,00
|
Polybag
|
Menanam
tanaman
|
10
kg
|
25.000,00
|
250.000,00
|
Pupuk Urea
|
Sumber
Hara
|
10
kg
|
7.000,00
|
70.000,00
|
Pupuk Sp 36
|
Sumber
Hara
|
10
kg
|
15.000,00
|
150.000,00
|
Pupuk KCL
|
Sumber
Hara
|
10
kg
|
12.500,00
|
125.000,00
|
Insektisida
|
Pengendalian
Hama
|
1Bt
|
45.000,00
|
45.000,00
|
Fungisida
|
Pengendalian
Jamur
|
1
Bks
|
65.000,00
|
65.000,00
|
Sub
total (Rp)
|
2.455.000,00
|
3.Perjalanan
|
|
||||
Material
|
Justifikasi
perjalanan
|
Kuantitas
|
Harga
satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
|
Perjalanan Luar Kota
|
Pengadaan Pupuk Hijau
|
6
|
250.000,00
|
1.500.000,00
|
|
Perjalanan lokal
|
|||||
Ketua peneliti
|
Persiapan,
pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengamatan
|
20
|
20.000,00
|
400.000,00
|
|
Anggota peneliti
|
20.000,00
|
400.000,00
|
|||
Tenaga teknis lapangan
|
Persiapan,
pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengamatan
|
20
|
20.000,00
|
400.000,00
|
|
Sub
total
|
2.700.000,00
|
4Lain-lain
|
||||
Kegiatan
|
Justifikasi
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Biaya
(Rp)
|
Perbanyakan Kemajuan -Kemajuan
|
Hard
copy
|
10
|
100.000,00
|
1.000.000,00
|
Dokumentasi dan Administrasi
|
Dokumentasi
Visual Kegiatan
|
1
|
100.000,00
|
100.000,00
|
Penulisan Jurnal Ilmiah
|
Publikasi
Kegiatan
|
1
|
1.500.000,00
|
1.500.000,00
|
Perbanyakan Laporan Akhir
|
Hard
Copy Kegiatan
|
10
|
150.000,00
|
1.500.000,00
|
Sub
total (Rp)
|
4.100.000,00
|
|||
TOTAL
(Rp)
|
12.387.000,00
|
18
|
A. Identitas Dosen Pembimbing
1
|
Nama
Lengkap
|
:
|
2
|
Jabatan
Fungsional
|
:
|
3
|
Jabatan
Struktural
|
:
-
|
4
|
NIP
|
:
|
5
|
NIDN
|
:
|
6
|
Tempat
Tanggal Lahir
|
:
|
7
|
Alamat
Rumah
|
:
|
8
|
Nomor
Telp/Fax
|
:
|
9
|
Alamat
Kantor
|
:
|
10
|
Nomor
Telp/Fax
|
:
|
11
|
Alamat
e-mail
|
:
|
12
|
Lulusan
Yang Telah Dihasilkan
|
|
13
|
Mata
Kuliah
|
1.
|
2.
|
||
3.
|
||
4.
|
||
5.
|
B.
Riwayat
Pendidikan
S1
|
S2
|
|
Nama
Perguruan Tinggi
|
Institut
Pertanian Bogor
|
Universitas
Tanjungpura
Pontianak
|
Bidang
Ilmu
|
Agronomi
|
Manajemen
Agribisnis
|
Tahun
Masuk-Lulus
|
1987
- 1992
|
2008-2011
|
JudulSkripsi/Thesis
|
Pengaruh
Jumlah Buku
Terhadap
Kerberhasilan Stek
Batang Bambu
Temen
(Gigantocloa
ater)
|
Analisis
Kompetitif Jagung
Varietas
Hibrida Terhadap Varietas Lokal pada Kawasan Agribisnis Terpadu (KUAT) Rasau
Jaya Komplek Kabupaten Kubu Raya
|
Nama
Pembimbing
|
Dr. Ir. Fred
Rumawas, MSc
|
Prof. Ir.
Aminardi, MS
Ir. Adi
Suyatnoi, MS
|
C.
19
|
Pendanaan
|
||||
No
|
Tahun
|
Judul
Penelitian
|
Sumber
|
Jumlah
(Juta Rp)
|
1.
|
2009
|
Pengaruh Pengolahan
Tanah dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine
max L.) Di Lahan Pasang Surut
|
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
|
2,5
|
2.
|
2009
|
Studi Hubungan
Karakteristik Tipologi Lahan Yang Digunakan Terhadap Kualitas Hasil Jeruk
Siem (Citrus nobilis var microcarpa) Di Kabupaten Sambas
|
Dosen Muda
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
|
8,75
|
3.
|
2011
|
Pemanfaatan
Tepung Darah dan Tulang Sapi Untuk Meningkatkan Kualitas Kompos Pada Budidaya
Kailan
|
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
|
2,5
|
4.
|
2013
|
Upaya
Peningkatan Pertumbuhan dan Kadungan Metabolik Primer Pada Tanaman Seledri
dengan Pemupukan Nitrogen dan Perbedaan Intensitas Cahaya
|
Dosen Pemula
Dipa Dikti
|
14,5
|
5.
|
2013
|
Analisis
Karakteristik Dan Tingkat Kearomatikan Biochar Asal Limbah Panen Kelapa Serta
Potensinya Dalam Mengendalikan Allumunium Dan Besi Di Tanah Sulfat Masam
|
Hibah Bersaing
Dipa Dikti
|
49,5
|
6.
|
2014
|
Efektivitas Trichoderma
Spp. Dan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sebagai Dekomposer Dalam
Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Alami Dari
Beberapa
Limbah Tanaman Pertanian.
|
Dosen Pemula
Dipa Dikti
|
15
|
D.
20
|
Pendahuluan
|
||||
No
|
Tahun
|
Judul Pengabdian kepada Masyarakat
|
Sumber
|
Jumlah (Juta Rp)
|
1.
|
2008
|
Aplikasi Paket
Teknologi Budidaya Sayuran Semi Organik di Kecamatan Pontianak Utara
Kotamadya Pontianak
|
Mandiri
|
2,0
|
2.
|
2010
|
Aplikasi Paket
Teknologi Pengolahan Tanah dan Pemupukan organik Pada Budidaya Kedelai Lahan
Pasang Surut Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya
|
Mandiri
|
2,0
|
3.
|
2011
|
Aplikasi Paket
Teknologi Budidaya Jagung Dilahan
Pasang Surut
Pada KUAT Rasau Jaya Komplek Kabupaten Kubu Raya
|
Mandiri
|
2,0
|
4.
|
2013
|
Demplot
Pembuatan Kompos Jerami Dengan Menggunakan Tricoderma spp. Di Desa Pal
Sembilan Kecamatan sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
|
Mandiri
|
4,5
|
E.
21
|
No
|
Judul Artikel Ilmiah
|
Volume/Nomor/Tahun
|
Nama Jurnal
|
1.
|
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan
Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Kalimantan Barat Tahun 2007
|
Volume 5
Nomor 2 2008
|
Agrosains
|
2.
|
Analisis Kelayakan Usahatani Komoiti
Tanaman Pangan dan Lahan Kering
|
Volume 6
Nomor 1 2009
|
Agrosains
|
3.
|
Potensi Pengembangan Kedelai Lahan
Kering di Kalimantan Barat
|
Volume 6
Nomor 2 2010
|
Agrosains
|
4.
|
Tinjauan Kebijakan Ketahan Pangan
|
Volume 7
Nomor 1 2010
|
Agrosains
|
5.
|
Studi Hubungan Karakteristik Tipologi
Lahan yang Digunakan Terhadap Kualitas Hasil Jeruk Siam ( Citrus nobilis var microcarpa
) di Kabupaten Sambas
|
Volume 1
Nomor 1 2011
|
Agrosains
|
|
Pontianak, 8 Oktober 2015
( dosen )
NIP.