Senin, 26 September 2016

Contoh cara membuat Program Kreatifitas Mahasiswa PKM.PEMANFAATAN TUMBUHAN (Eichornia crassipes ),(Salvinia molesta),(Chromolaena odorata),(Ttithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) PADA TANAH ALUVIAL DALAM POLYBAG oleh guido Warigan..



PEMANFAATAN TUMBUHAN (Eichornia crassipes ),(Salvinia molesta),(Chromolaena odorata),(Ttithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE MERAH BESAR (Capsicum annuum L.) PADA TANAH ALUVIAL DALAM POLYBAG

GUIDO WARIGAN (1310312381) (2013 UPB)
(Ketua)
FLORENSIUS SUWANDA (F15111033) (2011 UNTAN)
(Anggota)

Maria Sonia (1410312410) (2014 UPB)
(Anggota)

UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2015


                                             DAFTAR ISI                                                                                                                                                                                          Hal

i
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………………    1
   A.    Latar Belakang …………………………………………………………….   2
   B.     Perumusan Masalah ……………………………………………………….   4
   C.     Tujuan Penelitian …………………………………………………………    4
    D.    Keluaran…………………………………………………………………….. 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………  6
   A.    Botani Dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabe Merah………………………… 6
   B.     Bahan Organik…...……………………………………………………......... 6
   C.     Tithonia diversifolia ……………………………………………………….   7
   D.    Salvinia molesta ……………………………………………………………  8
   E.     Chromolaena odorata …………………………………………………….... 8
   F.      Eichornia crassipes ………………………………………………………...  8
BAB 3. METODE PENELITIAN ………………………………………………..  9
   A.    Tempat dan Waktu penelitian ………………….…………………………    9
   B.     Bahan Dan Alat Penelitian ………………………………………………      9
   C.     Rancangan Percobaan Dan Analisa Data …………………………………    9
   D.    Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………..  10
   E.     Pengamatan ………………………………………………………………….10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ………………………………... 11
   A.    Anggaran Biaya…………………………………………………………….. 11
   B.     Jadwal Penelitian…………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 12





ii
Ringkasan
Usaha pemanfaatan tumbuhan liar sebagai sumber bahan organik tanah dapat dilakukan sebagai bentuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal dan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Salah tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik tanah adalah, tanaman eceng gondok (Eichornia crassipes), krinyu (Chromolaena odorata), daun insulin (Ttithonia diversifolia) dan kiambang (Salvinia molesta) tumbuhan ini mempunyai
kandungan hara yang tinggi dan nisba C/N yang rendah. Kecepatan dekomposisi bahan organik tanah tergantung dari macam sisa organiknya. Bahan organik yang mempunyai nisbah C/N rendah, kandungan lignin dan polifenol rendah akan cepat terdekomposisi. Sebaliknya yang mempunyai nisbah C/N tinggi dan kandungan lignin dan polifenol tinggi akan sulit terdekomposisi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan pupuk hijau Eichornia crassipes Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia diversifolia dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah besar (Capsicum annuum L). Percobaan ini akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 sampai dengan Oktober 2016. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial tunggal, yaitu 1 faktor pupuk hijau adalah jenis pupuk hijau Eichornia crassipes, Salvinia molesta, Chromolaena odorata, Ttithonia diversifolia. Yang terdiri dari 5 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman. Sehingga diperlukan 75 tanaman adapun perlakuan pemberian pupuk hijau terdiri dari 5 perlakuan : e0 =Tanpa pemberian pupuk hijau (0 gr/polybag = sebagai control), e1 = Pemberian pupuk hijau Eichornia crass 12 gr/polybag, e2 = Pemberian pupuk hijau Salvinia molesta 12 gr/polybag.e= Pemberian pupuk hijau Chromolaena odorata 12 gr/polybag, e4 = Pemberian pupuk hijau tithonia diversifolia 12 gr/polybag Adapun parameter yang diamati adalah: (1) Tinggi tanaman (cm), (2) Jumlah daun (helai), (3) Jumlah cabang(cabang), (7) Faktor lingkungan sebagai data pendukung adalah pH tanah, suhu, kelembaban dan curah hujan. Keluaran yang dihasilkan dari penelitian adalah (1) Diperolehnya dosis rekomendasi penggunaan pupuk hijau Eichornia crassipes ,Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia diversifolia dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah besar (Capsicum annuum L).(2) Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.

Kata Kunci : Eichornia crassipes ,Salvinia molesta,Chromolaena odorata, Ttithonia diversifolia, produksi

1
BAB 1. PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang
Capsicum annuum L. (cabai merah besar) merupakan jenis sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (2011). Produksi cabe merah pada tahun 2006 sebesar 1.185.057 ton, namun pada tahun 2007 terjadi penurunan produksi menjadi 1.128.792 ton. Produksi cabai kemudian meningkat pada tahun 2008 dan 2009, yaitu 1.153.060 dan 1.378 727 ton, tetapi mengalami penurunan kembali pada tahun 2010 menjadi 1.328.864 ton (BPS RI, 2011). Luas panen cabai pada tahun 2009 adalah 233.904 ha dengan produktivitas sebesar 5.89 ton/ha, sedangkan luas panen cabai pada tahun 2010 adalah 237.105 ha dengan produktivitas sebesar 5,60 ton/ha. Ini berarti terjadi penurunan produktivitas sebesar 0,29 ton/ha (BPS RI, 2011). Menurut Purwati et al (2000), potensi produktivitas tanaman cabai dapat mencapai 12 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas cabai nasional masih belum optimal. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produktivitas cabe merah  melalui budidaya pertanian dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal yang ada.
Usahatani sayuran intensif saat ini banyak menggunakan input bahan kimia sintetik,baik pupuk maupun pestisida anorganik yang menyebabkan turunnya produktivitas lahan danpencemaran lingkungan. Salah satu alternatif usaha pertanian yang ramah lingkungan adalah Low External Input Sustainable riculture (LEISA). LEISA merupakan suatu acuan bentuk pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan kombinasikomponen ekosistem usahatani yang sinergistik serta pemanfaatan input luar sebagai pelengkap untuk meningkatkan efektivitas sumber daya dan meminimalkan kerusakan lingkungan (Asandhi et al., 2005). Karakteristik fisik dan kimia lahan menjadi salah satu penentu produktivitas dan mutu hasil panen dalam usahatani LEISA sayuran. Hal tersebut berkaitan dengan pengaruh sifat dan ciri jenis input produksi yang dipakai dalam proses produksi. Ciri-ciri dan jenis input produksi ini perlu dikarakterisasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai bentuk kegiatan usahatani LEISA yang menguntungkan.
Usaha pemanfaatan tumbuhan liar sebagai sumber bahan organik tanah dapat dilakukan sebagai bentuk optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lokal dan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan. Selama ini sisa tumbuhan liar belum dimanfaatkan hanya dibuang ke lingkungan atau bakar hanya sebagian yang digunakan sebagai pakan ternak (Yuliastuti dan silo, 2003). Tumbuhan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik tanah adalah Eichornia crassipes ,Salvinia molesta ,Chromolaena odorata, Tithonia diversifolia. Potensi tumbuhan liarsebagai bahan organik tanah dan sumber nutrisi tanaman sangat besar karena kandungan haranya, apabila dibandingkan dengan kotoran ternak tumbuhan liar mempunyai kelebihan antara lain :(1) nilai keharaan yang lebih tinggi, (2) menghasilkan asam organik sederhana (sitrat,oksalat,laktat, asetat, butirat) asam humat dan fulvat lebih tinggi, (3) mempunyai daya netralisasi Fe dan Al lebih tinggi dan (4) meningkatkan ketersediaan P (Suntoro, 2001).

2
Kecepatan dekomposisi bahan organik tanah tergantung dari macam sisa organiknya. Bahan organik yang mempunyai nisbah C/N rendah, kandungan lignin dan polifenol rendah akan cepat terdekomposisi. Sebaliknya yang mempunyai nisbah C/N tinggi dan kandungan lignin dan polifenol tinggi akan sulit terdekomposisi (Stevenson, 1997).
Tanah alluvial merupakan salah satu jenis tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai   media tumbuh tanaman cabe merah besar. Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, (2007). Penyebaran tanah alluvial cukup luas yaitu mencapai 15.282,13 Ha atau 10,14% dari keseluruhan wilayah Kalimantan Barat.
      Tanah alluvial bisa dimanfaatkan sebagai tumbuhan tanaman cabe merah besar dan berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman cabe merah besar jika kondisi tanah alluvial diperbaiki terlebih dahulu baik perbaikan terhadap sifat fisik seperti struktur tanah maupun sifat kimia tanah seperti peningkatan ph tanah, peningkatan ketersediaan unsur hara makro maupun mikro serta perbaikan sifat biologi tanah yang tujuannya memberikan kesempatan hidup yang baik untuk mikroorganisme tanah yang berpengaruh besar dalam kesuburan tanah (Hadjowigeno, 2003).
Tanah aluvial disebut juga tanah endapan, bahan induknya berasal dari tanah aluvial dan koluvial yang berbagai macam asalnya. Reaksi tanah sangat bervariasi dari masam, netral sampai basa. Pemanfaatan tanah aluvial sebagai lahan pertanian dihadapkan pada beberapa kendala sifat fisik, maupun kimia untuk itu diperlukan adanya suatu imbangan antara penggunaan bahan organik dan pupuk anorganik.cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi disebabkan karena rasa pedas dan kandungan karotenoidnya. Di Indonesia tingkat konsumsi masyarakat perkapita terhadap cabai cukup tinggi, demikian pula cabai pun dibutuhkan pada beberapa industri. Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan asal cabai, mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada kebutuhan ekspor luar negri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman cabai .Untuk mendapatkan produksi yang maksimal tanaman cabai harus dilengkapi dengan pemberian unsur hara yang cukup dan tepat. Salah satu unsur hara yang esensial adalah nitrogen yang tergabung dalam unsur hara makro yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tumbuhan cabai.Untuk mengetahui pengaruh pemberian unsur hara nitrogen (pupuk urea) terhadap pertumbuhan cabai, maka dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua perlakuan yang berbeda.

3
Salah satu upaya perbaikan sifat fisik maupun sifat kimia tanah alluvial adalah dengan pemberian pupuk hijau Eichornia crassipes ,Salvinia molesta ,Chromolaena odorata, Tithonia diversifolia. yang kaya akan bahan organik yang akan berpengaruh terhadap perbaikan sifat fisik tanah alluvial dan dapat menambah kandungan unsur hara baik untuk hara makro maupun unsur hara mikro dalam tanah. Apabila sudah terjadi perbaikan terhadap sifat fisik maupun sifat kimia tanah alluvial akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman cabe merah besar.

B.     Perumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah : (1) Produktivitas sayuran cabe merah besar di tingkat petani maupun secara nasional masih rendah 5,60 ton/ha sementara kebutuhan terus meningkat. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produktivitas cabe merah besar melalui budidaya pertanian dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal dan tumbuhan liar yang ada. (2)Teknologi pertanian yang semakin berkembang memberikan dampak negatif bila secara terus menerus digunakan dalam pertanian. Pencemaran lingkungan, dampak residu dari bahan yang terkandungan dari hasil produksi sudah membahayakan kesehatan konsumen. (3) Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi yang sudah dirasakan adalah berkurangnya kandungan bahan organik lahan pertanian yang menyebabkan terjadinya degradasi lahan. sehingga produktivitasnya terus menurun. (3) Pertanian LEISA merupakan jawaban untuk terus membudidayan hasil pertanian secara berkelanjutan. Dalam pertanian LEISA ciri-ciri dan jenis input produksi in-situ perlu dikarakterisasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai bentuk kegiatan usahatani LEISA yang menguntungkan.
           
  C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efektifitas penggunaan pupuk hijau Eichornia crassipes Salvinia molesta,Chromolaena odorata,Ttithonia diversifolia dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabe merah besar (Capsicum annuum L).
   D.   

  Keluaran
2.      Karya Ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah




















5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A.    Botani Dan Syarat Tumbuh Cabe Merah Besar
Tanaman cabai merupakan tanaman berbentuk perdu masih satu keluarga dengan terung. Menurut Rukmanaa (2003) klasifikasi tanaman cabai (Capsicum annum L.) tergolona dalam genus Capsicum, family Solaneceae, Kelas Dicotyledonae, Devisi Spermatophyta dan Kingdom Plantae.
Tanaman cabai memiliki batang tegak, tinggi tanaman ari 50-90 cm. Batang cabai sedikit mengandung zat kayu dan batangnya tidak cukup kuat menyangga buah cabai yang banyak, sehingga perlu diberi ajir. Daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya meruncing. Panjang daun 4-10 cm, lebar daun1,5-4 cm.
Bunga tanaman cabai posisinya menggantung. Kuntum bunga cabai terdiri dari 5-6 helai kelopak dan 5-6 helai mahkota, memiliki bakal buah, kepala putik, bisa juga dilakukan persilangan. Buah cabai merah basar umumnya memanjang berkisar 10-30 cm. Buah cabai masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna merah tua menyala.
Menurut Nur Tjahjadi (2006) tanaman cabai membutuhkan kondisi tanah yang gembur, subur, banyak mengandung bahan organik, sirkulasi udara dan tata air dalam tanah baik, dan pada derajat kemasaman tanah (pH tanah) antara 5-7,5.
Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik didataran rendah atau dataran tinggi, tanah bertekstur liat berpasir, meskipun demikian tanaman cabai juga dapat tumbuh dengan baik pada jenis tanah lainnya. Suhu untuk pertumbuhan tanaman cabai berkisar 24-28o C, memerlukan sinar matahari minimal 8 jam perhari dan curah hujan pada kisaran 750-1250 mm pertahun (Rukmana 2003).

B. Bahan Organik
Bahan organik merupakan bahan penting dalam membentuk kesuburan tanah. Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun,bunga, dan buah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut kelapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Sumber sekunder bahan organik adalah binatang. Perbedaan sumber bahan organik mengakibatkan perbedaan susunan dalam bahan organik. Pada umumnya jaringan binatang lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan.(Hakim et al.,1986). Bahan organik tanah biasanya menyusun sekitar 5 % bobot total tanah. Meskipun hanya sedikit, akan tetapi bahan organik memegang peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah. Sebagai media tumbuh, bahan organik juga berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman serta mikrobia tanah, yaitu sebagai sumber energi, hormon, vitamin, dan senyawa perangsang tumbuh lainnya (Hanafiah, 2005).

6
Tanah yang kaya akan bahan organik bersifat lebih terbuka (sarang) sehingga aerasi tanah menjadi lebih baik, tidak mudah mengalami pemadatan, dan mempunyai warna yang lebih kelam daripada tanah yang mengandung bahan organik rendah. Tanah yang berwarna lebih kelam akan menyerap sinar lebih banyak sehingga perakaran tanaman akan lebih banyak menyerap hara, air, dan oksigen. Hara yang digunakan oleh mikrooragnisme tanah bermanfaat dalam mempercepat aktivitas dekomposisi bahan organik dan pelepasan hara. Bahan organik tidak hanya penting secara langsung sebagai sumber hara, tetapi juga bagai agen untuk meningkatkan nilai hara yang diberikan kepada tanaman (Sutanto, 2002).
Bahan organik mempunyai peranan penting terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pengaruh bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya adalah :(1) mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam; (2) merangsang granulasi agregat dan memantapkannya; (3) menurunkan plastisitas dan kohesi tanah; (4) memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah; dan (5) meningkatkan kapasitas memegang air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil (Soepardi, 1983; Hakim et al.,1986; Hanafiah, 2005). Adapun pengaruh bahan organik terhadap sifat kimia tanah di antaranya adalah : (1) bagian yang mudah terurai dari proses mineralisasi bahan organik akan menyumbangkan sejumlah ion–ion hara tersedia bagi tanaman; (2) selama proses dekomposisi, sejumlah hara tersedia akan terakumulasikan ke dalam sel – sel mikrobia yang apabila mikrobia ini mati maka hara tersebut akan mudah dimineralisasikan kembali sehingga menghindari pelindian ion hara oleh aliran air; dan (3) dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali lebih besar daripada koloidal anorganik. Bahan organik juga berpengaruh terhadap sifat biologi tanah, yaitu : (1) sebagai sumber energi dan hara bagi jasad biologis tanah, terutama heterotrofik; (2) meningkatkan jumlah dan aktivitas metabolic organisme tanah; dan (3) meningkatkan kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik (Hakim et al., 1986; Hanafiah, 2005).

   C.     Tithonia diversifolia
Tumbuhan Tithonia diversifolia telah dikenal masyarakat sebagai tanaman liar. Habitat yang Tithonia diversifolia antara lain pinggir sungai, batas pekarangan dan tegal maupun di tanah-tanah yang lembab. Analisa terhadap Tithonia diversifolia mempunyai nisbah C/N 18.69 %. Supriadi,(2002) menyebut bahwa dengan kandungan N lebih tinggi dari 20 mg/ g maka dikatakan mempunyai kualitas yang tinggi. Tithonia diversifolia segar terdiri dari 20% bahan kering dan berisi nitrogen 4,6%. Daun Tithonia diversifolia terkonsentrasi fosfor luar biasa besar (0,27-0,38% P). Kosentrasi tersebut lebih tinggi daripada tingkat yang ditemukan pada tumbuhan polong kira-kira sebesar 0,15-0,20% posfor (Supriadi, 2002). Menurut Hartatik (2007) bahwa pemberian Tithonia diversifolia pada tanah mampu untuk mensubstitusi N dan K pupuk buatan, meningkatkan pH tanah. menurunkan Al-dd, serta meningkatkan kandungan hara P,Ca, dan Mg tanah.

7
 


  D.    Salvinia molesta
Kiambang adalah salah satu spesies gulma air yang tumbuh dan berkembang di permukaan air. Kiambang dapat tumbuh baik di air yang mengalir stagnan atau lambat seperti danau, lahan persawahan, kolam, sungai, waduk, dan rawa. Kiambang tumbuh baik pada suhu optimum 25-28 oC. Pada kisaran suhu tersebut kiambang dapat melipatgandakan diri dalam waktu 1 minggu (Divakaran et al.,1980). Kiambang mengandung 6 unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan 5 unsur hara mikro (Fe, Cu, Zn, Mn, dan Cl). Unsur hara mikro yang terdapat pada kompos kiambang hanya 5 unsur (Fe, Cu, Mn, Cl, dan Zn). Dengan demikian, ditinjau dari kandungan unsur hara makro kompos kiambang layak digunakan untuk memperbaiki sifat kimia tanah.

E.     Chromolaena odorata
Krinyu (chromolaena odorata) merupakan tumbuhan liar (gulma) berdaun lebar dan berbentuk perdu. Biomassa dari chromolaena odorata mempunyai potensi sebagai pupuk hijau. Hasil analisis biomassa chromolaena odorata yang dilakukan dalam penelitian ini mempunyai kandungan hara yang cukup tinggi (21,94%N, 0,60%P, dan K 1,58%) sehingga merupakan biomassa potensial untuk memperbaiki kesuburan tanah. Penelitian yang dilakukan pada lahan sulfat masam menunjukkan bahwa pemberian chromolaena odorata 15 ton/ha dapat meningkatkan pH dari 3,75 menjadi 4,06 serta meningkatkan berat kering tanaman padi secara signifikan.

F.     Eichornia crassipes
Enceng Gondok hidup mengapung di permukaan air layaknya teratai. Enceng gondok memiliki tinggi antara 0,4-0,8 meter, daunnya tunggal dan memiliki bentuk oval serta tidak memiliki batang. Ujung dan pangkalnya meruncin, pangkal tangkain daunnya menggelembung. Permukaan daun licin dan bewarna hijau. Bunga Enceng Gondok merupakan bunga Majemuk, memiliki bentuk bulir dan kelopaknya berberntuk tabung. Biji Enceng Gondok memiliki bentuk bulat dan memiliki warna hitam. Buahnya berbentuk kotak beruang tiga dan bewarna hijau. Akar Enceng Gondok merupakan jenis akar serabut

8
BAB.3 METODE PENELITIAN
   A.    Tempat dan Waktu Penitian
Percobaan dilakukan di lokasi Green House dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Panca Bhakti dengan ketinggian tempat 1 m dpl. Percobaan ini akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 sampai dengan Oktober 2016.

   B.     Bahan dan alat penelitian
Bahan- bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : tumbuhan Eichornia crass, Salvinia molesta, Chromolaena odorata, tithonia diversifolia,benih cabe merah, kapur pertanian, pupuk kandang, pasir. Alat yang digunakan adalah alat pencacah tumbuha polybag, cangkul, meteran,parang,timbangan, naungan,paranet, alat tulis kantor.
   C.    Rancangan penilitian dan analisis data    
Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial tunggal, yang terdiri dari 5 perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali dan setiap ulangan terdiri dari 3 sampel tanaman, sehingga 5 x 5 x 3 = 75 tanaman.
Adapun perlakuan pemberian pupuk hijau eceng gondok dengan kode (e)
dalam penelitian ini meliputi :
            e0            = Tanpa pemberian pupuk hijau (0 gr/polybag = sebagai control)

            e1            = Pemberian pupuk hijau Eichornia crass 12 gr/polybag.

            e2            = Pemberian pupuk hijau Salvinia molesta 12 gr/polybag.
                       
            e3            = Pemberian pupuk hijau Chromolaena odorata 12 gr/polybag.

            e4            = Pemberian pupuk hijau tithonia diversifolia 12 gr/polybag.


           

           


                
   D.   

   E.     Pengamatan
Adapun parameter yang diamati adalah: (1) Tinggi tanaman (cm), pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada saat akhir penelitian. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh dengan menggunakan penggaris dan meteran. (2) Jumlah daun (helai), Penghitungan jumlah daun dilakukan pada saat akhir penelitian. Jumlah daun dihitung berdasarkan jumlah daun yang telah membuka dengan sempurna. (3) Jumlah cabang(cabang), penghitungan jumlah cabang dilakukan pada saat akhir penelitian dengan menghitung jumlah cabang yang terbentuk. (7) Faktor lingkungan, faktor lingkungan yang diamati selama penelitian sebagai data pendukung adalah pH tanah, suhu, kelembaban dan curah hujan.



10
BAB. 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A.    Anggaran biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian ini sebesar Rp 12.387.000,00 (Dua Belas Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) yang terdiri dari Peralatan, Bahan habis pakai,  Perjalanan dan Lain-lain.
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya Yang Diusulkan (Rp)
1.
Peralatan
3.132.000,00
2.
Bahan habis pakai
2.455.000,00
3.
Perjalanan
2.700.000,00
4.
Lain-lain
4.100.000,00
Jumlah
12.387.000,00

B.     Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yang dimulai dari bulan Mei 2016 sampai Oktober 2016. Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan disajikan pada tabel di bawah ini :

No
Uraian kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5
6
1.
Persiapan bahan, alat dan analisis tanah Eichornia crassipes ,Salvinia molesta, Chromolaena odorata,dan Ttithonia diversifolia






2.
Persiapan dan pesemaian benih






3.
Pengelolaan dan pengapuran tanah






4.
Pemupukan






5.
Penanaman benih cabe merah ke polybag






6.
Pemeliharaan






7.
Pengamatan pertumbuhan dan panen






8.
Analisis tanah akhir






9.
Analisis data






10.
Penyusunan laporan penelitian






11.
Penggandaan dan pengiriman laporan






12.
Penyusunan publikasi ilmiah








11
DAFTAR PUSTAKA
Asandhi, A.A., N. Nurtika, dan N. Sumarni. 2005. Optimasi pupuk dalam usahatani LEISA
bawang merah di dataran rendah. J. Hort. 15(3):199-207.
Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. 2011. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas   Cabai, 2009-2010. Jakarta.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, 2007. Areal dan Luas Perkebunan di Kalimantan Barat. Pontianak.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.A. Diha, Go, B.H., dan H.H. Bailey.1986. Dasar – dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar - dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.
Hardjadi, 1987. PengantarAgronomi. PT. Gramedia Sarana Perkasa. Jakarta.
Nur Tjahjadi, 2006. Seri Budidaya Cabai, Kanisius. Jakarta.
Rukmana. R, Bertanam Cabai, Kanisius, Yogyakarta.
Purwati, E., Jaya B., dan Duriat A.S. 2000. Penampilan beberapa varietas cabai dan uji resistensi terhadap penyakit virus kerupuk. J .Hort 10 (2) : 88-94.
Stevenson, F.J. 1986. Humus Chemistry :Genesis, Composition, Reaction. John Wiley and Sons. New York. 443 hal.

Suntoro, W.A. 2001. Kajian Imbangan K, Ca, Mgdan Ketersediaan P dalam Budidaya Kacang

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta tanah (Arachis hypogeae L.) melalui Penambahan Bahan Organik. DesertasiDoktor.Universitas Brawijaya. Malang.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yuliastuti, E. dan A. Susilo. 2003. Studi kandungan nutrisi limbah media tanam jamur tiramputih (Pleurotus ostreatus) untuk pakan ternak ruminansia. http://pk.ut.ac.id /jmst/jurnal_2003.1/Eko_Yuliastuti_ES/Studi_Kandungan_Nutrisi_Limbah_Media_Tanam.HTM. [2 Desember 2010].


12

Lampiran 1. Surat Pernyataan

13
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No
Nama
NIDN
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
1.
Guido Warigan
1210312280
Agroteknologi
8 Jam/Minggu
Ketua: Melakukan koordinasi penelitian yang menyangkut persiapan, pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan analisis data serta pelaporan
2.
Florensius suwanda
F15111033
Agroteknologi
8 Jam/Minggu
Anggota: membantu dalam persiapan, pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan
analisis data serta pelaporan
3.
Maria Sonia
1410312397
Agroteknologi
8 Jam/Minggu
Anggota: membantu dalam persiapan, pelaksanaan penelitian, pengumpulan dan
analisis data serta pelaporan

14
Lampiran 3. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Penelitian


1.      Ketersediaan Tempat Penelitian (Pembuatan Kompos)

Percobaan akan dilaksanakan di Green House Universitas Panca Bhakti Pontianak. Percobaan dilaksanakan di Green House Universitas Panca Bhakti Pontianak karena pertimbangan sumber bahan pada lokasi tersebut sangat tersedia sehingga akan memudahkan pelaksanaan kegiatan.

2.      Ketersediaan Peralatan Laboratorium

Untuk analisis tanah dan bahan organik akan dilaksanakan di Laboratorium Fakultas
Pertanian Universitas Panca Bhakti Pontianak. Laboratorium Fakulltas Pertanian UPB sudah mempunyai sarana dan prasarana yanga sangat memadai untuk melaksanakan penelitian yang dimaksud.


























15
Lampiran 4.Anggaran Biaya Penelitian
1.      Peralatan Penunjang dan Analisis
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
Analisis Eichornia crassipes
Pupuk hijau
1 sampel
250.000,00
250.000,0
Analisis  Salvinia molesta
Pupuk hijau
1 sampel
250.000,00
250.000,00
Analisis Chromolaena odorata
Pupuk hijau
1 sampel
250.000,00
250.000,00
Analisis Ttithonia diversifolia
Pupuk hijau
1 sampel
250.000,00
250.000,00
Analisis tanah
Kadar hara tanah
2 sampel
300.000,00
600.000,00
Cangkul
Pengelolaan lahan
2 unit
150.000,00
300.000,00
Arit
Pembersihan lahan
2 unit
70.000,00
140.000,00
Gembor
Menyiram tanaman
2 unit
70.000.00
140.000,00
Bak semai
Menyemai
2 pc
15.000,00
30.000,00
Sekop
Pengolahan tanah
2 unit
50.000,00
100.000,00
Hygrometer
Pengukur RH
1 unit
150.000,00
150.000,00
Termometer
Pengukur suhu
1 unit
150.000,00
150.000,00
pisau
Memangkas tanaman
1 pc
25.000,00
25.000,00
Gunting pangkas
Memotong
1 pc
45.000,00
45.000,00
tali
Mengikat
1 gulung
2.000,00
2.000,00
Sewa timbangan analitik
menimbang
1 unit
200.000,00
200.000,00
Knaf Sac Sprayer
Alat semprot
1 unit
250.000.00
250.000.00

Sub total (Rp)
3.132.000,00

16
2.      Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
Benih cabe
Bahan tanaman
10 bungkus
45.000,00
450.000,00
Pupuk kandang
Pemupukan
 20 kg
2000,00
40.000,00
Kapur pertanian
Menaikkan pH
10 kg
1500,00
15.000,00
Kertas HVS
Pembuatan laporan
5 rim
50.000,00
250.000,00
Catride Hitam
Pembuatan laporan
1 pc
200.000,00
200.000,00
Catride Warna
Pembuatan laporan
1 pc
200.000,00
200.000,00
Balpoint
Pendataan
3 pc
15.000,00
45.000,00
Writing pad
Pendataan
5 pc
7.000,00
35.000,00
CD blank
Pelaporan
5 pc
8.000,00
40.000,00
Kertas lakmus
Pengukur pH
1 kotak
120.000,00
120.000,00
Termometer
Pengukur suhu
1 unit
150.000,00
150.000,00
Ajir
Rambatan
150 pc
1000
150.000,00
Blinder clif
Menjepit kertas
2 pc
6.000,00
12.000,00
Maf plastik
Menjepit
5 pc
20.000,00
100.000,00
Polybag
Menanam tanaman
10 kg
25.000,00
250.000,00
Pupuk Urea
Sumber Hara
10 kg
7.000,00
70.000,00
Pupuk Sp 36
Sumber Hara
10 kg
15.000,00
150.000,00
Pupuk KCL
Sumber Hara
10 kg
12.500,00
125.000,00
Insektisida
Pengendalian Hama
1Bt
45.000,00
45.000,00
Fungisida
Pengendalian Jamur
1 Bks
65.000,00
65.000,00

Sub total (Rp)
2.455.000,00

3.Perjalanan




17
Material
Justifikasi perjalanan
Kuantitas
Harga satuan (Rp)
Biaya (Rp)
Perjalanan Luar Kota
Pengadaan  Pupuk Hijau
6
250.000,00
1.500.000,00
Perjalanan lokal




Ketua peneliti
Persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengamatan
20
20.000,00
400.000,00
Anggota peneliti


20.000,00
400.000,00
Tenaga teknis lapangan
Persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengamatan
20
20.000,00
400.000,00

Sub total
2.700.000,00

4Lain-lain









Kegiatan
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
Perbanyakan Kemajuan -Kemajuan
Hard copy
10
100.000,00
1.000.000,00
Dokumentasi dan Administrasi
Dokumentasi Visual Kegiatan
1
100.000,00
100.000,00
Penulisan Jurnal Ilmiah
Publikasi Kegiatan
1
1.500.000,00
1.500.000,00
Perbanyakan Laporan Akhir
Hard Copy Kegiatan
10
150.000,00
1.500.000,00

Sub total (Rp)
4.100.000,00

TOTAL (Rp)
12.387.000,00




18
Lampiran 4. Biodata Dosen Pembimbing

A.    Identitas Dosen Pembimbing
1
Nama Lengkap
:
2
Jabatan Fungsional
3
Jabatan Struktural
: -
4
NIP
:
5
NIDN
:
6
Tempat Tanggal Lahir
:
7
Alamat Rumah
:
8
Nomor Telp/Fax
:
9
Alamat Kantor
:
10
Nomor Telp/Fax
:
11
Alamat e-mail
12
Lulusan Yang Telah Dihasilkan

13
Mata Kuliah
1. 


2. 


3. 


4. 


5. 

B.     Riwayat Pendidikan

S1
S2
Nama Perguruan Tinggi
Institut Pertanian Bogor
Universitas Tanjungpura
Pontianak
Bidang Ilmu
Agronomi
Manajemen Agribisnis
Tahun Masuk-Lulus
1987 - 1992
2008-2011
JudulSkripsi/Thesis
Pengaruh Jumlah Buku
Terhadap Kerberhasilan Stek
Batang Bambu Temen
(Gigantocloa ater)
Analisis Kompetitif Jagung
Varietas Hibrida Terhadap Varietas Lokal pada Kawasan Agribisnis Terpadu (KUAT) Rasau Jaya Komplek Kabupaten Kubu Raya
Nama Pembimbing
Dr. Ir. Fred Rumawas, MSc
Prof. Ir. Aminardi, MS
Ir. Adi Suyatnoi, MS

C.   

19
Pengalaman Penelitian



Pendanaan

No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
1.
2009
Pengaruh Pengolahan Tanah dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Di Lahan Pasang Surut
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
2,5
2.
2009
Studi Hubungan Karakteristik Tipologi Lahan Yang Digunakan Terhadap Kualitas Hasil Jeruk Siem (Citrus nobilis var microcarpa) Di Kabupaten Sambas
Dosen Muda
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
8,75
3.
2011
Pemanfaatan Tepung Darah dan Tulang Sapi Untuk Meningkatkan Kualitas Kompos Pada Budidaya Kailan
Dipa Kopertis
Wilayah XI
Kalimantan
2,5
4.
2013
Upaya Peningkatan Pertumbuhan dan Kadungan Metabolik Primer Pada Tanaman Seledri dengan Pemupukan Nitrogen dan Perbedaan Intensitas Cahaya
Dosen Pemula
Dipa Dikti
14,5
5.
2013
Analisis Karakteristik Dan Tingkat Kearomatikan Biochar Asal Limbah Panen Kelapa Serta Potensinya Dalam Mengendalikan Allumunium Dan Besi Di Tanah Sulfat Masam
Hibah Bersaing
Dipa Dikti
49,5
6.
2014
Efektivitas Trichoderma Spp. Dan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sebagai Dekomposer Dalam Meningkatkan Kualitas Pupuk Organik Alami Dari
Beberapa Limbah Tanaman Pertanian.
Dosen Pemula
Dipa Dikti
15




D.   

20
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat




Pendahuluan

No
Tahun
Judul Pengabdian kepada Masyarakat
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
1.
2008
Aplikasi Paket Teknologi Budidaya Sayuran Semi Organik di Kecamatan Pontianak Utara Kotamadya Pontianak
Mandiri
2,0
2.
2010
Aplikasi Paket Teknologi Pengolahan Tanah dan Pemupukan organik Pada Budidaya Kedelai Lahan Pasang Surut Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya
Mandiri
2,0
3.
2011
Aplikasi Paket Teknologi Budidaya Jagung Dilahan
Pasang Surut Pada KUAT Rasau Jaya Komplek Kabupaten Kubu Raya
Mandiri
2,0
4.
2013
Demplot Pembuatan Kompos Jerami Dengan Menggunakan Tricoderma spp. Di Desa Pal Sembilan Kecamatan sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Mandiri
4,5









  E.    

21
   Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah

No
Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1.
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian di Kalimantan Barat Tahun 2007
Volume 5
Nomor 2 2008
Agrosains
2.
Analisis Kelayakan Usahatani Komoiti Tanaman Pangan dan Lahan Kering
Volume 6
Nomor 1 2009
Agrosains
3.
Potensi Pengembangan Kedelai Lahan Kering di Kalimantan Barat
Volume 6
Nomor 2 2010
Agrosains
4.
Tinjauan Kebijakan Ketahan Pangan
Volume 7
Nomor 1 2010
Agrosains
5.
Studi Hubungan Karakteristik Tipologi Lahan yang Digunakan Terhadap Kualitas Hasil Jeruk Siam ( Citrus nobilis var microcarpa ) di Kabupaten Sambas
Volume 1
Nomor 1 2011
Agrosains


              Semua data yang saya isikan an tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan sebagai Dosen Pembimbing PKM-P. 

 Pontianak, 8 Oktober 2015


( dosen                             )
NIP. 

                                       


                                                           semoga bermanfaat.....
 panen KAILAN...